Bijaksana Mengatur Keuangan (rumus 1234)
8:46 PM
Al-hamdulillah malam ini adul bisa kembali berbagi untuk teman-teman, malam ini adul akan berbagi info bagaiamana cara bijaksana untuk mengatur keuangan. Caranya itu sangat mudah kita hanya berpatok kepada rumus 1234. Langsung saja yuk kita cermati, oh ach jangan lupa di praktikan juga ach!!.
Rumus 1234
Ya, rumus 1234 sangat mudah untuk diingat bukan?
Sebelum kita memulai belajar bagaimana mengelola keuangan kita secara bijaksana, mari kita susun terlebih dahulu kebutuhan-kebutuhan yang biasanya kita bayar dengan penghasilan (gaji) kita.
- Bayar listrik
- Bayar telepon
- Beli Bensin
- ......
Oooh, bukan itu yang saya maksud.
Kebutuhan yang seharusnya ada adalah :
* Bagaimana seandainya kita dikaruniai umur yang panjang sementara kita sudah tidak bisa bekerja lagi? Apakah kita mau bergantung pada orang lain? (entah anak, saudara kita, pemerintah) Pertanyaan berikutnya adalah Apakah mencukupi untuk menutup kebutuhan kita pada saat itu?
* Yang ini kebalikan dari yang pertama, kita tidak diberi umur panjang. Kita ditakdirkan untuk meninggal di usia muda, tetapi ironisnya kita sudah mempunyai tanggungan istri dan anak-anak yang masih kecil, dan yang lebih parah lagi kita tidak atau belum meninggalkan sesuatu yang dapat diandalkan oleh anak istri kita untuk mencukupi kebutuhan mereka setelah kita tinggalkan. Bahkan meninggalkan utang yang tidak sedikit jumlahnya.
Okey..., kita langsung saja ke rumus yang pertama.
Masih ingat nama rumusnya? Ya, Rumus 1234.
Yang pertama adalah angka 1.
Angka 1 mewakili bagian 10% dari total pendapatan kita.
Minimal 10% dari pendapatan kita, sisihkan untuk kebutuhan hari tua kita. Ya kita pasti akan pensiun atau berhenti kerja. Entah karena masa pensiun sudah tiba, atau terkena PHK, bahkan meninggal dunia.
Kapan tabungan hari tua ini boleh diambil?
Tabungan hari tua kita tidak boleh diambil sebelum jumlahnya sangat besar sehingga bunganya saja sudah dapat mencukupi kebutuhan hidup kita dan keluarga kita. Paham...?
Berikutnya adalah angka 2. (pastinya!)
Angka 2 mewakili bagian 20% dari total pendapatan kita.
Kita masih berbicara mengenai tabungan. 20% dari pendapatan kita, alokasikan untuk dana cadangan.
Kita harus mengumpulkan dana cadangan sampai jumlahnya sebesar 5 sampai 6 kali dari rata-rata penghasilan kita dalam sebulan.
Dana cadangan ini berfungsi untuk berjaga-jaga seandainya terjadi sesuatu yang tidak terduga. Misal, mobil tabrakan atau anak sakit. Kita dapat menggunakan dana cadangan ini sehingga kita tidak usah kebingungan untuk mencari utangan ke sana-sini.
Tentunya setelah dana cadangan ini berkurang, harus secepatnya ditutup kembali dengan anggaran 20% pendapatan kita.
Kita boleh berhenti menabung 20% pendapatan kita untuk Dana Cadangan ini setelah besarnya mencapai 5 sampai 6 kali dari rata-rata penghasilan kita dalam sebulan. Setelah itu kita boleh gunakan anggaran 20% kita untuk hal-hal yang kita impikan (rumah baru, mobil baru, handphone baru, asal bukan istri baru...) dengan catatan tidak mengurangi Dana Cadangan kita yang sudah terkumpul.
Sampai di sini tentunya cukup mudah bukan?
Selanjutnya angka 3,
Angka 3 mewakili bagian 30% dari total pendapatan kita.
Sekarang kita berbicara kegemaran sebagian orang baik itu pria maupun wanita, yaitu hobi manusia masa kini : berutang!
Mengapa saya bilang kegemaran semua orang?
Wanita hobi berbelanja pakaian, barang-barang rumah tangga, peralatan kosmetik, dll. Sedangkan Pria tidak dapat menahan diri ketika melihat barang-barang elektronik di pasar swalayan.
Kemudahan berbelanja secara kredit (sebagian karena kartu kredit) telah banyak menjerumuskan banyak orang, terutama kalangan menengah ke atas untuk berperilaku konsumtif.
Boleh-boleh saja selama cicilannya tidak melebihi batas 30% dari total pendapatan kita selama 1 bulan (tentunya dengan mempertimbangkan kebutuhan rutin bulanan kita lainnya).
Ingat!, apabila cicilan yang kita keluarkan per bulannya melebihi dari anggaran 30% dari total pendapatan kita, maka waspadalah karena kondisi keuangan anda sudah tidak sehat.
Yang terakhir, Angka 4.
Angka 4 mewakili bagian 40% dari total pendapatan kita.
40% sisanya boleh anda habiskan!
Maksudnya, digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan kita yang seharusnya kita tutup seperti bayar listrik, bayar telepon, bayar uang sekolah anak, jatah belanja istri, isi bensin, dll.
Lalu bagaimana apabila 40% bagian tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan kita?
Segera cari pendapatan sampingan untuk menutup kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan jangan sekali-kali mencoba mengurangi anggaran angka 1&2 !!
Ok, sangat mudah kan? Artikel diatas adalah penuturan dari M. Maulia Mansur yang saya kutip dari hcsfamily.com.
4 comments
Makasih sob telah berbagai tapi kalau 40% g cukup harus cari solusi pendatan lain itu yang masih belum terpikirkan karena waktu sy sudah habis buat kerja maklum kuli pabrik
ReplyDeletebagus bgt artikel ini untuk mendisiplinkan menejemen keuangan kita. Cman saya kurang setuju pada tips yg pertama karna seolah olah tips itu hanya mengarah pada bunga tabungan itu.Uang yg kita punya hanyalah sejumlah tabungan kita dan bunga dari tabungan itu pada dasarnya bukan uang kita. Bener tidak? Orang tua mengajari jika kamu ingin menabung jgn berharap bunganya saja. Trimakasih sudah berkunjung
ReplyDeleteOk, adul berterima kasih atas pemasukannya, dan adul berharap jangan bosan-bosan untuk memberi pemasukan terhadap adul...
ReplyDeleteaduhh..hemat itu paling susah, apalagi kalo nemu barang-barang bagus, langsung aja belii -__-
ReplyDelete